Latest Updates

“FEMONA” MENGATASI GANGGUAN PADA KELENJAR TIROID


Kelenjar tiroid terletak di ujung tenggorokan yang berfungsi mengatur jalur metabolisme. Terdiri dari dua bagian bulat yang menonjol menyerupai paru-paru dan terletak di dekat jakun. Kelenjar tiroid mengeluarkan hormon yang berpengaruh pada berat badan dan menentukan suhu tubuh panas atau dingin.

Kelenjar Tiroid juga berpengaruh pada organ yang lain yaitu jantung. Saat terjadi ketidakseimbangan hormon tiroid yang diproduksi, maka dapat terjadi satu atau dua hal yaitu: produksi berlebih (Hipertiroid) atau kurang (Hipotiroid). Thyroid

Stimulating Hormon (TSH) bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan hormon

Hipertiroid : Overproduksi

Hipertiroid atau juga dikenal sebagai Graves Disease terjadi karena overaktif kinerja kelenjar tirod ditandai dengan gejala; detak jantung cepat dan tidak teratur, gelisah, cemas, berat badan turun, gemetar. Hipertiroid terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang berubah merangsang produksi hormon tirod berlebih. Jika tidak terkontrol bisa menyebabkan suatu kondisi exophtalmoses (Penyakit Mata Tiroid) yang ditandai dengan bola mata terlihat menonjol dari kelopaknya.

Hipertiroid adalah penyakit nomor dua yang sering terjadi di USA dan prevalensinya tinggi yaitu 18 kasus per 1000 orang

dalam suatu populasi. Gangguan ini meningkat pada saat pertambahan usia, sekitar 2 - 3% wanita lanjut usia terserang penyakit ini.

Pengobatan umumnya meliputi radioaktif iodine, yang dapat menekan kerja kelenjar tiroid. Pengobatan tersebut berefek memperlambat detak jantung. Pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid yang bermasalah juga dapat menjadi solusi sukses.

Hipotiroid : Kurang produksi

Hipotiroid (disebabkan berkurangnya produksi kelenjar tiroid) lebih umum/sering terjadi pada wanita khususnya pada wanita separuh baya. Penyakit Hashimoto adalah bentuk umum pada hipertiroid utama, dengan gejala seperti lesu, rasa dingin yang sangat, lemah/mudah lelah, dan rambut rontok. Infeksi bakteri dan virus dapat berpengaruh pada kelenjar tiroid tetapi hanya sementara.

Biasanya terdapat benjolan sekitar tiroid yang merupakan tumor jinak, walau begitu dokter harus memastikan bahwa itu bukan kanker, biasanya dideteksi melalui scan tiroid atau biopsy. Sejarah keluarga kanker tiroid atau irradiasi leher pada masa dahulu dapat meningkatkan resiko hipertiroid. Bila tumor tersebut dibiarkan saja tanpa pengobatan dapat berkembang menjadi suatu kondisi yang disebut myxedema yang berakibat fatigue dan dapat menyebabkan koma.
Jika Anda hipotiroid, berarti telah terjadi ketidakseimbangan hormon pada tubuh Anda. Dokter mungkin akan meresepkan tablet hormon tiroid sintetis yang akan anda konsumsi sepanjang hidup. Tes darah secara periodik dilakukan untuk memastikan kinerja kelenjar tiroid berfungsi sesuai kebutuhan.

Para peneliti ilmiah terus berupaya untuk mencari metode yang lebih baik, aman dan efektif dalam TSH, karena kepedulian terhadap pelanggan, mendorong industri farmasi untuk mengembangkan dosis rendah, alami, bio-identik sediaan sulih hormon. Namun itu semua tidak akan sama baik dengan kinerja Lepidium Peruvianum Chacon dalam menyeimbangkan hormon secara alami.

Kinerja Lepidium Peruvianum Chacon berbeda, yaitu dengan tetap memberi zat-zat makanan/memupuk tubuh secara keseluruhan dan membebaskan tubuh dari kondisi alami yang tak diinginkan, aman dengan kinerja yang bersifat adaptogen.

Baik Hipertiroid maupun Hipotiroid akar permasalahannya adalah pada ketidakseimbangan produksi kelenjar tiroid. GINSENG PERU

ORGANIK “FEMONA” dengan kandungan 100%Lepidium Peruvianum Chacon organik akan mengadaptasi kebutuhan tubuh dalam menyeimbangkan hormon dan mengatur kondisi tiroid dengan sangat baik.

Disarikan dari: Masalah Menstruasi dan Penyakit Tiroid, Efek-efek Hipotiroid dan Hipertiroid Pada Menstruasi, oleh : Mary Shomon

Sumber : www.macaperu.com

0 Response to " “FEMONA” MENGATASI GANGGUAN PADA KELENJAR TIROID "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)