Latest Updates

Kanker Payudara Intai Wanita yang Siklus Haidnya Pendek

Bagi para wanita, sebaiknya mulai berhati-hati dan mengamati siklus menstruasinya setiap bulan. Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa wanita yang punya siklus menstruasi pendek cenderung lebih berisiko kena kanker payudara.

Dalam laporan yang dimuat Asian Pacific Journal of Cancer Prevention, peneliti menemukan hubungan yang signifikan antara panjang siklus menstruasi dengan perkembangan kanker payudara. Menurut para peneliti, wanita yang memiliki siklus menstruasi lebih pendek memiliki risiko lebih tinggi mengidap kanker payudara.

Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti mengamati 263 kasus kanker payudara dan membandingkannya dengan 457 kasus lain sejak tahun 2009 sampai 2011. Semua kasus yang diteliti ini benar-benar ditujukan untuk menguji hubungan antara karakteristik kemampuan reproduksi wanita dengan risiko kanker payudara.

Temuan ini bukan yang pertama kalinya menegaskan hubungan antara kanker payudara dengan siklus menstruasi yang pendek. Sebelumnya, dr Dale P. Sandler dari National Institute of Environmental Health Sciences Research di AS telah menerbitkan penelitian yang dimuat American Journal of Epidemiology menegaskan hal serupa.

"Penelitian ini didasarkan pada data dari 997 orang wanita yang telah mencatat siklus menstruasinya. Kami menemukan bahwa dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus menstruasi rata-rata 26-29 hari, wanita dengan siklus menstruasi kurang dari 26 hari atau lebih dari 34 hari memiliki kemungkinan 90 persen didiagnosis kanker payudara," kata dr Sandler seperti dlansir Counsel and Heal, Selasa (13/11/2012).

Selain siklus menstruasi, usia tua saat melahirkan bayi pertama, tidak pernah menyusui, riwayat penggunaan kontrasepsi oral, aborsi, kondisi menopause dan tidak pernah mengalami kehamilan juga diketahui positif berkaitan dengan risiko kanker payudara.

0 Response to " Kanker Payudara Intai Wanita yang Siklus Haidnya Pendek "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)