Latest Updates

Kapan Nyeri Haid Perlu Diperiksakan ke Dokter?

Nyeri yang muncul ketika datang bulan atau menstruasi adalah hal yang umum terjadi. Tapi kapan nyeri haid yang muncul harus diwaspadai dan perlu diperiksakan ke dokter?

Kram atau nyeri menstruasi dikenal dengan istilah dysmenorrhea yang terasa di perut bagian bawah. Bagi beberapa perempuan rasa nyeri yang muncul hanya menimbulkan ketidaknyamanan yang menjengkelkan. Tapi bagi yang lain, kondisi tersebut bisa parah bahkan mengganggu aktivitasnya sehari-hari setiap bulannya.

Pengobatan untuk nyeri menstruasi ini tergantung dari masalah yang mendasarinya. Nyeri yang tidak disebabkan oleh adanya suatu penyakit cenderung berkurang seiring dengan bertambahnya usia atau hilang setelah ia melahirkan.

Umumnya perempuan mendapatkan bantuan untuk mengatasi nyeri tersebut dengan efektif. Pada nyeri menstruasi yang normal biasanya menggunakan obat penghilang nyeri atau mengompres dengan air hangat bisa membantu. Namun jika obat atau cara tersebut tidak efektif selama 3 bulan, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Beberapa gejala lain juga bisa menjadi tanda bahwa nyeri menstruasi ini harus diperiksakan ke dokter, seperti dikutip dari PMS.About. Senin (12/12/2011) yaitu:

  • Disertai dengan demam
  • Adanya peningkatan jumlah cairan vagina yang keluar
  • Darah yang keluar banyak sepanjang menstruasi
  •  Mengalami rasa sakit atau kram parah, misalnya tidak bisa beraktivitas atau hanya bisa berada di tempat tidur
  • Kram atau nyeri yang muncul lebih dari 5 hari selama periode menstruasi
  • Mengalami mual, muntah, pusing bahkan bisa hingga pingsan
  • Menstruasi berlangsung lebih dari 1 minggu
  • Pembekuan darah menstruasi dan gumpalan jaringan adalah bagian normal dari aliran menstruasi, tapi jika banyak gumpalan yang keluar dan terjadi bersamaan dengan rasa nyeri atau kram yang parah, maka konsultasikan dengan dokter.

Nyeri menstruasi yang parah kemungkinan bisa terjadi karena adanya beberapa kondisi seperti endometriosis (lapisan endometrium yang tumbuh di luar rahim), uterine fibroids (pertumbuhan non-kanker di dinding rahim), penyakit peradangan panggul, adenomyosis serta adanya kista.

0 Response to " Kapan Nyeri Haid Perlu Diperiksakan ke Dokter? "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)