Latest Updates

Nyeri Perut Tapi Tak Menstruasi


Nyeri di perut pada perempuan biasanya terjadi karena akan mengalami datang bulan alias menstruasi. Namun, pada kondisi tertentu perempuan juga bisa mengalami nyeri perut tapi bukan karena menstruasi. Lantas apa alasannya?

Nyeri perut saat menstruasi atau dikenal juga dengan kram menstruasi merupakan rasa sakit dan kejang di perut bagian bawah serta punggung menjelang atau saat periode menstruasi. Hal ini terjadi karena kontraksi dari lapisan rahim untuk meneteskan lapisan tersebut. Secara medis kram menstruasi disebut dengan dismenore.

Nyeri perut ini biasanya dimulai satu atau dua hari sebelum periode menstruasi dan mereda setelah dua hari periode pertama. Ini adalah premenstrual syndrome (PMS) yang normal bagi kebanyakan wanita.

Namun, bila kram perut ini terjadi bukan karena alasan menstruasi, Anda patut mencurigainya sebagai kondisi yang serius.

Dilansir Buzzle, Minggu (26/12/2010), berikut beberapa alasan bila nyeri perut terjadi tanpa menstruasi:

1. Hamil
Kemungkinan pertama ketika perempuan mengalami nyeri seperti menstruasi adalah hamil. Kram pada awal kehamilan umum terjadi saat otot-otot dinding rahim cenderung kontraksi menciptakan beberapa ruang dalam rahim untuk janin. Namun jika hasil dari tes kehamilan menyatakan negatif, maka kram menstruasi dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan lainnya.

2. Menopause
Ketika mendekati menopause, perempuan cenderung mendapatkan siklus haid yang tidak teratur. Dalam beberapa bulan terakhir, perempuan juga mungkin mengalami kram perut. Ini hanya merupakan indikasi menurunnya tingkat hormon reproduksi dalam tubuhnya.

3. Kista ovarium
Nyeri Perut Tapi Tak Menstruasi

Ada dua bentuk kista yang terbentuk di dalam ovarium, salah satunya adalah kista folikel yang menyebabkan tidak dapat melepaskan telur saat ovulasi dan ukurannya terus meningkat. Kista ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu 2-3 bulan. Secara umum, ini kista yang tidak ganas, tapi beberapa kasus kista ovarium memerlukan pengobatan.

4. Autoimmune Oophoritis
Hal ini menimbulkan kondisi peradangan yang mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel sendiri. Akibatnya, ovarium menyusut dan mengeras. Produksi hormon reproduksi turun dan bahkan dapat menyebabkan kemandulan. Dalam kondisi ini, perempuan akan mengalami gejala seperti menstruasi tapi tidak ada perdarahan.

5. Stenosis serviks
Kram perut bisa menjadi gejala stenosis serviks, yaitu kondisi pembukaan serviks begitu sempit sehingga cenderung membatasi aliran menstruasi. Gejala yang paling umum adalah menstruasi tidak teratur dengan kram parah pada menstruasi sebelumnya.

6. Kanker ovarium
Salah satu penyebab kram perut diluar masa menstruasi adalah kanker ovarium. Kanker ovarium sangat sulit diidentifikasi karena memiliki banyak kesamaan dengan gejalan masalah kesehatan lainnya yang tidak serius, seperti sindrom iritasi usus besar.

Beberapa gejala umum kanker ovarium adalah nyeri panggul, tekanan di perut bagian bawah, sering ingin buang air kecil, siklus menstruasi yang teratur dan pembengkakan abnormal pada perut. Jika terdeteksi pada tahap awal, kanker ovarium dapat diobati dengan berbagai bentuk pengobatan kanker seperti terapi radiasi, kemoterapi dan lainnya.

0 Response to " Nyeri Perut Tapi Tak Menstruasi "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)