Latest Updates

Hal-hal yang Normal dan Tidak Normal dari Menstruasi

Menstruasi merupakan siklus rutin yang dialami oleh setiap perempuan subur. Tapi beberapa diantaranya kadang mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Untuk itu ketahui apa yang termasuk normal dan tidak normal dari siklus menstruasi.

Setiap bulan indung telur perempuan akan mengeluarkan satu sel telur yang disebut dengan masa ovulasi. Pada saat yang sama perubahan hormon mempersiapkan rahim untuk kehamilan. Jika ovulasi terjadi dan sel telur tidak dibuahi, maka lapisan rahim ini akan runtuh dan terjadilah menstruasi.

Siklus menstruasi bisa membantu seseorang mengetahui waktu ovulasi (masa subur), perdarahan menstruasi yang tidak terduga atau sebagai tanda awal kehamilan. Sedangkan siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan serius.

Untuk itu ketahui apa saja yang terbilang normal dan tidak normal dalam siklus menstruasi, seperti dikutip dari Mayoclinic, Selasa (28/6/2011) yaitu:

Hal yang normal dalam siklus menstruasi

  •  Siklus menstruasi dihitung mulai dari hari pertama hingga ke hari pertama siklus menstruasi berikutnya, dan biasanya tidak sama bagi tiap perempuan. Selama beberapa tahun pertama menstruasi, siklus umumnya lebih panjang tapi siklus ini semakin lama akan lebih singkat dan menjadi lebih teratur.
  •   Beberapa keluhan yang muncul saat menstruasi ada yang masih dianggap normal, seperti rasa nyeri atau gangguan suasana hati, selama hal tersebut tidak mengganggu aktivitas dan kegiatan sehari-hari.
Tapi untuk mengetahui apakah siklus menstruasi normal atau tidak, mulailah dengan membuat catatan mengenai tanggal menstruasi selama beberapa bulan untuk tahu apakah siklusnya teratur atau tidak, lamanya menstruasi, apakah darah yang keluar terlalu banyak atau sedikit dan nyeri yang dirasakan.

Hal yang tidak normal dalam siklus menstruasi
Beberapa hal bisa terjadi selama menstruasi dan terbilang tidak normal seperti:
  •     Menstruasi tiba-tiba berhenti selama lebih dari 90 hari
  •     Datangnya menstruasi menjadi tidak teratur, padahal sebelumnya rutin
  •     Mengalami menstruasi selama lebih dari 7 hari
  •     Darah yang keluar lebih banyak dibanding biasanya, atau memerlukan lebih dari 1 pembalut dalam waktu 2 jam
  •     Mengalami sakit atau nyeri parah yang mengganggu aktivitas
  •     Mengalami demam atau sakit setelah menggunakan pembalut
Siklus menstruasi yang tidak teratur bisa disebabkan oleh banyak hal seperti kehamilan, gangguan makan, kehilangan berat badan yang terlalu ekstrim serta stres. Tapi bisa juga disebabkan oleh adanya masalah kesehatan yang serius seperti sindrom ovarium polikistik (Polycystic ovary syndrom/PCOS), hilangnya fungsi ovarium normal sebelum usia 40, endometriosis atau penyakit radang panggul. (detikhealth)

0 Response to " Hal-hal yang Normal dan Tidak Normal dari Menstruasi "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)