Latest Updates

Toxic Shock Syndrome

Toxic Shock Syndrome adalah penyakit yang jarang terjadi. Penyakit ini mengancam hidup akibat komplikasi infeksi bakteri yang paling sering dikaitkan dengan penggunaan tampon penyerap selama menstruasi.

Sering kali hasil Toxic Shock Syndrome dari racun yang dihasilkan bakteri Staphylococcus aureus (Staph), kemungkinan lain disebabkan racun yang dihasilkan oleh kelompok A streptokokus (radang) bakteri.

Faktor resiko yang mempengaruhi antara lain:
* anak-anak
* infeksi Staphylococcus aureus (S. aureus)
* mestruasi
* pembedahan
* menggunakan tampon (jika menggunakannya dalam waktu lama)
* menggunakan kontrasepsi

Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala dari Toxic Shock Syndrome berkembang tiba-tiba, dan penyakit ini dapat berakibat fatal.

Tanda-tanda dan gejala Toxic Shock Syndrome meliputi:
* Tiba-tiba demam tinggi
* Tekanan darah rendah (hipotensi)
* Muntah atau diare
* Ruam yang menyerupai terbakar sinar matahari, terutama pada telapak tangan dan kaki--yang, setelah seminggu atau lebih, umumnya mengarah ke pengelupasan kulit pada tangan dan kaki
* Kebingungan
* Nyeri otot
* Merah mata, mulut dan tenggorokan
* Kejang
* Sakit Kepala

Perawatan
Jika mengalamai Toxic Shock Syndrome, kemungkinan akan dirawat di rumah sakit dan membutuhkan antibiotik. Dokter akan mencoba untuk menentukan sumber infeksi. Seiring dengan antibiotik, penderita akan menerima perawatan untuk mengobati mendukung tanda-tanda dan gejala Toxic Shock Syndrome. Jika tekanan darah mulai turun (hipotensi), akan memerlukan obat-obatan untuk menstabilkan dan cairan untuk mengobati dehidrasi. Racun yang dihasilkan oleh bakteri Staph atau radang dan menyertai hipotensi dapat menyebabkan gagal ginjal. (detikhealth)

0 Response to " Toxic Shock Syndrome "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)