Latest Updates

Mitos Haid

"Wanita haid dilarang berenang, olahraga, atau keramas!"
Sering dengar larangan-larangan di atas? Itu adalah mitos yang masih dipercayai oleh beberapa wanita saat ini. Mitos yang berasal dari jaman baheula ini terus diturunkan dan dipercaya tanpa ada alasan jelas yang mendasarinya. Jangan mau percaya dengan mitos-mitos tentang menstruasi tersebut sebelum Anda temukan faktanya di sini.

1. Mitos: Tak boleh berenang saat haid
Mitos pertama yang dibongkar oleh Boldsky adalah kepercayaan bahwa berenang terlarang bagi wanita yang sedang haid karena tidak sehat. Faktanya, tak ada bukti bahwa berenang bisa berbahaya bagi wanita haid. Berenang dalam waktu singkat, misalkan 10 - 15 menit justru bisa meredakan kram perut selama menstruasi. Namun tentu saja Anda harus menghindari berenang ketika haid sedang 'banyak-banyaknya'. Jika tidak, bisa-bisa kolam renang Anda berubah warna.

2. Mitos: Anda tak bisa hamil saat haid
Anda memang tak bisa hamil saat menstruasi. Tetapi ini bukan berarti tak bisa terjadi pembuahan jika Anda melakukan seks. Jadi jangan merasa aman karena mengira Anda tak bisa hamil jika melakukan seks saat haid.

3. Mitos: Harus keramas di hari ketiga
Mitos ini sebenarnya datang dari adat India. Para wanita di sana dianggap 'kotor' saat haid, dan untuk membersihkan diri mereka harus keramas pada hari ketiga menstruasi. Menurut Boldsky, ini hanya kepercayaan. Anda bisa keramas kapan pun selama masa menstruasi. Keramas dengan air hangat juga terbukti bisa meredakan kram perut dan membuat Anda lebih segar.

4. Mitos: Hanya ibu yang mengeluarkan banyak darah saat haid
Ada banyak remaja perempuan yang juga mengeluarkan banyak darah saat menstruasi. Begitu juga wanita muda yang belum menikah. Jumlah darah yang terkadang terasa berlebihan bisa terjadi karena hormon yang tak seimbang (menorrhagia) dalam aliran darah. Masa haid yang tidak teratur dan kurangnya progesteron juga bisa jadi penyebabnya.

5. Mitos: Jangan berolahraga selama haid
Berolahraga memang tak disarankan kalau Anda mengalami kram parah. tetapi para ilmuwan berpendapat bahwa olahraga ringan seperti jogging, jalan sehat, atau berlari boleh dilakukan saat haid. Olahraga ringan bahkan bisa membantu wanita lebih bugar dan mengurangi rasa sakit akibat menstruasi. Jadi, tak ada lagi alasan untuk malas berolahraga saat haid.

6. Mitos: Tak boleh mandi
Menurut mitos ini, wanita yang sedang haid rentan terkena flu dan sensitif pada hawa dingin. Mitos ini muncul karena wanita pernah mengalami pendarahan dan kram parah setelah mandi. Mereka mengira bahwa mandi adalah penyebab pendarahan yang berlebihan. Padahal sesungguhnya kram terjadi karena kontraksi otot pada uterus dan abdomen yang kemudian mendorong cairan keluar dari uterus. Jadi, tentu saja Anda boleh, dan harus mandi selama menstruasi. Tak mungkin kan, Anda tidak mandi selama tujuh hari?

Lain kali jika Anda menemui mitos-mitos mengenai menstruasi, jangan langsung percaya. Temukan dulu fakta-fakta ilmiah yang mendasarinya.(merdeka)



0 Response to " Mitos Haid "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)