Ditinjau dari segi medis mekanisme perdarahan menstruasi dari seorang wanita ini diakibatkan oleh pengaruh aktivitas hormonal tubuh yang aktivitasnya terjadi melalui suatu hubungan “poros hipotalamus-hipofisis-ovarium” dan dapat disertai dengan timbulnya beberapa keluhan. Mekanisme terjadinya perdarahan menstruasi secara medis belum diketahui seluruhnya tetapi ada beberapa fakor yang berperan penting dalam terjadinya proses perdarahan haid tsb yaitu; enzim, pembuluh darah, hormon prostaglandin, dan hormon-hormon seks steroid (estrogen dan progesteron).
Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21 - 40 hari. Hanya 10 – 15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Hari pertama terjadinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1). Siklus berakhir tepat sebelum siklus menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi berkisar antara 21 - 40 hari. Hanya 10 – 15% wanita yang memiliki siklus 28 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah menarke dan sesaat sebelum menopause.
Panjang siklus haid sebulan yang normal adalah 28 hari , tetapi variasinya luas bukan hanya terjadi antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Panjang siklus haid seorang wanita biasanya dipengaruhi oleh usia
- Gadis berusia 12 tahun rata-rata berkisar 25,1 hari
- Wanita berusia 43 tahun rata-rata berkisar 27,1 hari
- Wanita berusia 55 tahun rata-rata berkisar 51,9 hari
- Dari data statistik panjang siklus haid yang biasa terjadi pada seorang wanita dalam masa reproduksi rata-rata berkisar 25 - 32 hari
- Wanita yang mengalami proses ovulasi kira-kira 97% panjang siklus haid berkisar 18-42 hari. Jika panjang siklus haid kurang dari 18 hari atau lebih dari 42 hari dan tidak teratur, biasanya terjadi siklus haid yang tidak mengalami proses ovulasi (Anovulatoric Cycle)
Pada awalnya, siklus mungkin tidak teratur. Jarak antar 2 siklus bisa berlangsung selama 2 bulan atau dalam 1 bulan mungkin terjadi 2 siklus. Hal ini adalah normal, setelah beberapa lama siklus akan menjadi lebih teratur.
Siklus dan lamanya menstruasi bisa diketahui dengan membuat catatan pada kalender. Dengan menggunakan kalender tersebut, tandailah siklus anda setiap bulannya. Setelah beberapa bulan, anda bisa mengetahui pola siklus anda dan hal ini akan membantu anda dalam memperkirakan siklus yang akan datang. Tandai setiap hari ke-1 dengan tanda silang, lalu hitung sampai tanda silang berikutnya. Dengan demikian anda dapat mengetahui siklus anda.
Setiap bulan, setelah hari ke-5 dari siklus menstruasi, endometrium mulai tumbuh dan menebal sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan. Sekitar hari ke-14, terjadi pelepasan telur dari ovarium (ovulasi). Sel telur ini masuk ke dalam salah satu tuba Falopii. Di dalam tuba biasanya terjadi pembuahan oleh sperma. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan masuk ke dalam rahim dan mulai tumbuh menjadi janin.
Pada sekitar hari ke-28, jika tidak terjadi pembuahan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadi perdarahan (siklus menstruasi). Siklus biasa berlangsung selama 3 - 5 hari, kadang sampai 7 hari. Proses pertumbuhan dan penebalan endometrium kemudian dimulai lagi pada siklus berikutnya.
0 Response to " Siklus Menstruasi "
Posting Komentar