Latest Updates

Pilih Pembalut Wanita yang Bersahabat

Saat menstruasi, kadar estrogen pada wanita mengalami penurunan akibatnya terjadi perubahan hormonal pada wanita. Sebagian besar wanita mengalami sakit kepala, nyeri pinggang, kram perut, bahkan sampai pingsan. Perubahan estrogen tersebut juga menyebabkan kulit menjadi cenderung kering sehingga rentan mengalami iritasi kulit.

Selain perasaan tidak nyaman yang timbul akibat kelembaban, masalah yang selalu dihadapi wanita ketika menstruasi adalah kulit bagian kewanitaan menjadi sangat sensitif sehingga mudah terkena iritasi karena gesekan serta munculnya rasa gatal. Data dari PT Uni-Charm Indonesia menyebutkan, satu dari lima wanita Indonesia masih mengalami masalah pada kulit saat menstruasi, khususnya di kalangan wanita muda usia 15 – 29 tahun. Demikian penjelasan dari Michiru Nakagawa selaku Marketing Director PT Uni-Charm Indonesia.

“Menstruasi rutin dialami wanita setiap bulannya. Tidak bisa tidak dan tidak bisa dihindari, tentu saja kecuali saat wanita tersebut hamil,” jelas dr. Susie Rendra, Sp.KK., dari RS Pondok Indah-Puri Indah.

Banyaknya volume cairan menstruasi membuat area kewanitaan saat periode menstruasi sangat lembab. Darah yang tertinggal pada pembalut pun dapat membuat masalah pada kulit area kelamin wanita tersebut. Karena itu, dibutuhkan pembalut yang dapat menyerap dengan cepat agar permukaan pembalut tetap kering sehingga bebas lembab dan tidak menyebabkan iritasi atau rasa gatal di bagian kewanitaan.

Banyak pilihan pembalut yang ada di pasaran. Namun, bagi yang sensitif, usahakan untuk memilih pembalut wanita dengan bahan yang lembut. Jika pada hari-hari pertama menstruasi saat volume cairan menstruasi sangat banyak, pilihlah pembalut yangmemiliki daya serap tinggi. Sehingga, permukaannya tetap kering, dan meminimalisir iritasi pada area kewanitaan.

Pilihlah pembalut yang tidak menimbulkan alergi bagi si pengguna. Bila mencoba satu merek pembalut, namun ternyata mengalami masalah pada kulit area kewanitaan, segera ganti dengan merek lain yang lebih bersahabat.

“Lebih baik mengganti pembalut yang harganya mungkin hanya selisih sekitar Rp500,- daripada harus berobat ke dokter spesialis yang Rp 200.000,” tambah Susie.

Pilih juga pembalut yang tidak mengandung parfum. Karena, pewangi pada pembalut akan membuat kulit semakin iritasi. Bila memungkinkan pilihlah pembalut yang memungkinkan kulit tetap bisa “bernapas”. 

Jangan lupa, untuk secara berkala mengganti pembalut, terutama saat sedang banyak-banyaknya. Seorang wanita mengalami kurang lebih 400 – 450 periode menstruasi sepanjang usianya, yang berlangsung selama tiga – tujuh hari. Jika menstruasi berlangsung selama lima hari dan berganti pembalut sebanyak empat kali, maka sepanjang usianya ia akan menghabiskan sekitar 8.000 pembalut.(intisari)

0 Response to " Pilih Pembalut Wanita yang Bersahabat "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)