Latest Updates

Menstruasi Pertama Tentukan Risiko Penyakit Kardiovaskular?

Kebanyakan wanita masih bisa mengingat kapan pertama kali mereka mengalami menstruasi. Penelitian menunjukkan bahwa waktu menstruasi pertama wanita mampu menunjukkan seberapa besar risiko mereka terkena penyakit kardiovaskular di masa depan.

Penelitian yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocinology & Metabolism ini menemukan bahwa wanita yang mengalami menstruasi lebih awal berisiko memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang lebih besar dan memiliki lingkar pinggang yang lebih besar. Dengan kata lain, wanita yang mengalami menstruasi lebih awal lebih berisiko mengalami obesitas dan penyakit kardiovaskular.

Hal ini ditemukan ilmuwan dari National Heart, Lung, and Blood Institute setelah mengamati 1.638 wanita berusia 40 tahun ke atas. Ilmuwan memberikan tes untuk mengetahui jumlah lemak di bawah kulit wanita, lemak pada bagian perut, serta meminta mereka menuliskan tahun pertama kali mereka mengalami menstruasi.

Seperti dilansir oleh Huffington Post (15/11), ini bukan penelitian pertama yang mengaitkan menstruasi dengan kesehatan. sebelumnya penelitian yang diterbitkan pada April 2011 juga menunjukkan bahwa wanita yang mengalami menstruasi terlalu dini (sebelum usia 10 tahun) memiliki kapasitas paru-paru yang lebih sedikit ketika dewasa.

"Mengetahui saat pertama menstruasi bisa menjadi kesempatan bagi wanita untuk berhati-hati dengan gaya hidupnya agar tak sampai menyebabkan obesitas dan penyakit kardiovaskular," ungkap peneliti.

Menurut hasil penelitian di atas, para wanita setidaknya harus waspada ketika mereka mengalami menstruasi lebih awal dibanding rata-rata wanita usia mereka. Namun, ini bukan berarti wanita yang lebih lambat mengalami menstruasi bisa tenang dan menjalankan gaya hidup sembarangan.(merdeka)



0 Response to " Menstruasi Pertama Tentukan Risiko Penyakit Kardiovaskular? "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)