Latest Updates

Haid Sebelum Usia 12 Tahun Berisiko Stroke dan Jantung

Perempuan yang mendapat haid atau menstruasi lebih dini atau sebelum usia 12 tahun punya risiko terkena penyakit jantung yang lebih besar dibanding perempuan lainnya yang mendapat haid normal. Mereka juga dilaporkan lebih cepat meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung.

Studi sebelumnya pernah membuktikan bahwa haid dini berpengaruh terhadap kesehatan seorang wanita di masa depannya. Studi dilakukan terhadap wanita Norwegia dan diketahui bahwa perempuan yang mendapatkan haid lebih awal lebih cepat meninggal dunia ketimbang perempuan lainnya.

Ada juga studi yang pernah menghubungkan antara haid dini dan risiko diabetes karena umumnya wanita yang mendapat haid lebih dini memiliki badan dan indeks massa tubuh yang lebih besar.
Kini, studi terbaru yang dlakukan peneliti Inggris terhadap 15.807 wanita usia 40 hingga 79 tahun selama 13 tahun menyebutkan bahwa wanita yang mendapat haid di bawah umur 12 tahun akan mengalami penyakit kardiovaskular, salah satunya penyakit jantung.

Sebanyak 23 persen wanita yang mendapat haid dini dilaporkan terkena penyakit jantung dan 28 persennya meninggal dunia karena stroke dan serangan jantung. Mereka juga punya risiko mengidap kanker payudara yang lebih besar 25 persen ketimbang perempuan yang mendapat haid di atas usia 12 tahun.

Seperti dikutip dari Doctorndtv, Rabu (6/1/2010), semua faktor lainnya telah diteliti mulai dari usia, kebiasaan merokok, olahraga dan tingkat pendidikan.

Meski penyebab pastinya masih belum diketahui, namunpeneliti menduga hal tersebut karena faktor hormon estrogen. Berdasarkan hasil studi yang ada, peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa wanita yang mendapat haid lebih dini cenderung punya masalah kesehatan lebih banyak. Wanita dengan kondisi demikian sebaiknya sadar akan bahaya tersebut dan harus lebih baik dalam mengontrol berat badannya.

Studi yang dimuat dalam Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism ini memunculkan gambaran baru dalam dunia kedokteran, yakni haid dini bisa jadi pertanda penyakit tertentu di masa yang akan datang dan teknik pengobatannya akan segera dikembangkan untuk mencegah hal tersebut terjadi.(detikhealth)

0 Response to " Haid Sebelum Usia 12 Tahun Berisiko Stroke dan Jantung "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)