Latest Updates

Haid Sampai Perdarahan Hebat Bikin Wanita Ini Jadi Tahanan Rumah

Bagi kebanyakan orang menstruasi hanya menimbulkan sedikit ketidaknyamanan setiap bulannya. Tapi Yvette Fielding merasa seperti jadi tahanan di dalam rumah tiap kali datang bulan.

Presenter TV Yvette Fielding (43 tahun) selalu merasa lemah tiap kali menstruasi yang seringkali membuatnya tidak bisa meninggalkan rumah. Setiap bulan ia mengalami perdarahan yang hebat selama 10 hari dan kadang bisa menembus ke pakaiannya.

Pernah ia sampai menangis saat tiba di studio untuk syuting salah satu acara televisi, beberapa menit sebelum syuting ia mengalami menstruasi yang membuatnya terlihat berantakan.

"Saya dipaksa untuk mengganti pakaian dimana-mana dan menjelaskan pada kru kamera mengenai apa yang sebenarnya terjadi," ujar Yvette, seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa (3/7/2012).

Ia masih ingat ketika berusia 13 tahun, ia hanya mampu meringkuk di sofa karena kesakitan dan banyaknya darah yang keluar hingga ibunya harus memanggil dokter ke rumah. Kala itu ia tidak mengerti apa yang terjadi, dan dokter memberinya pil KB untuk meminimalkan pendarahan dan mengurangi rasa sakit.

"Selama setengah bulan saya merasa seperti tahanan di rumah sendiri, hidup saya seperti mimpi buruk dan menstruasi ini selalu menyiksa," ujar Yvette.

Setelah menikah dengan Karl Beattie dan melahirkan anak pertama, menstruasi yang dialaminya terbilang mengerikan. Ia mengeluarkan darah yang begitu hebat hingga harus membawa pakaian ganti jika bepergian.

"Saya ingat saat berada di rumah orangtua Karl, saya seperti habis memotong dengan pisau. Karl menggandeng saya di lengan untuk dibawa ke kamar mandi, dia menyuruhku berdiri dan darah terus keluar turun," ungkapnya.

Dokter pun memberikan obat tapi tidak ada perbedaan dan semuanya menjadi lebih buruk. Ia pun mengalami anemia, merasa lelah, pusing dan tidak bisa tidur akibat rasa sakit yang muncul.

Untuk itu ia merasa sangat bahagia saat mengandung anak keduanya, karena ia tidak perlu merasa khawatir mengalami menstruasi selama 9 bulan. Namun kondisi menstruasi yang parah ini muncul lagi setelah ia melahirkan. Ia pun merasa depresi, kelelahan dan kadang tidak semangat untuk hidup.

Hingga akhirnya ia melakukan konsultasi dengan ginekolog Clive Spence-Jones di London Clinic. Dokter memberikan solusi untuk dilakukan operasi endometrial resection atau hysterectomy parsial.

Operasi ini akan menghentikan menstruasinya namun tidak mengangkat ovarium dan leher rahim sehingga mencegahnya mengalami menopause dini. Namun sebelum operasi dokter menanyakan apakah Yvette sudah cukup yakin melakukannya, karena ia masih cukup muda untuk memiliki anak lagi dan menghindari penyesalan nantinya.

"Tapi aku yakin menjalani operasi ini, saya dan Karl sudah punya 2 anak dan tidak ingin memiliki anak lagi. Saya hanya ingin kehidupan yang kembali normal," imbuhnya.

Operasi ini seperti sebuah keajaiban, ia hanya merasa sedikit sakit dan dirawat di rumah sakit selama seminggu. Setelah itu ia bisa kembali memiliki kehidupan yang normal tanpa perlu khawatir mengalami menstruasi yang mengerikan.

Profesor John Studd dari London PMS and Menopause Clinic menjelaskan perempuan yang menderita perdarahan berat dan menyakitkan bisa diberikan pil KB sebagai pertolongan pertama untuk mencoba mengurangi hilangnya banyak darah. Jika hal ini gagal maka akan diberikan progesteron yang dimasukkan ke dalam rongga.

"Pilihan lainnya adalah ­endometrial resection seperti yang dilakukan Yvette, operasi ini dilakukan melalui vagina lewat leher rahim untuk menghapus sebagian atau seluruh endometrium," ujar Prof Studd.

Prof Studd menuturkan ­endometrial resection biasanya baik dilakukan jika si perempuan memang tidak ingin punya anak lagi. Tapi jika hysterectomy yang dilakukan penuh maka ovarium dan leher rahim juga diangkat yang membuatnya mengalami menopause dini, karena itu kebanyakan perempuan menjalani hysterectomy sebagian.(detik health)



0 Response to " Haid Sampai Perdarahan Hebat Bikin Wanita Ini Jadi Tahanan Rumah "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)