Latest Updates

Orgasme, Meringankan Gejala PMS

Sindrom pramenstruasi (PMS) dirasakan oleh hampir semua wanita di dunia. Kondisi ini sangat mengganggu karena dapat menyebabkan wanita menjadi mudah tersinggung, menyebabkan jerawat, dan perubahan mood. Apalagi, wanita mudah sekali marah saat PMS.

Ada banyak cara yang biasanya dilakukan wanita untuk mengurangi rasa sakit selama PMS, salah satunya mengonsumsi makanan yang meredakan kram saat PMS. Kebanyakan orang tidak tahu ada cara yang menyenangkan untuk menangani masalah ini. Diyakini, orgasme dapat menjadi salah satu cara terbaik meredakan gejala PMS.

Meskipun tidak ada penelitian ilmiah yang mendasari ini, tetapi, seperti dikutip oleh situs menstruation, banyak wanita yang mengalami PMS mengalami perubahan setelah menikah. Penyebabnya adalah orgasme. Berdasarkan sifatnya, orgasme pada dasarnya dapat menghilangkan ketegangan, melepaskan energi, stres, kebuntuan, sakit ringan, dan nyeri.

Selama rangsangan seksual sebelum orgasme, tubuh menjadi lebih bersemangat dan meningkatkan tekanan darah, pernapasan, dan detak jantung. Pembuluh darah dan jaringan di daerah genital diisi oleh darah yang menyebabkan pembesaran klitoris, pembengkakan labia, dan pelumasan vagina. Sebagai puncak kegembiaraan, ada ketegangan pada otot seluruh tubuh yang melewati batas dan dilengkapi orgasme. Selama orgasme, terjadi kejang di berbagai bagian tubuh, termasuk kaki, perut, lengan, dan punggung.

Otot vagina menjadi santai dan kontraksi cepat, sama seperti otot-otot rahim. Kelenjar vagina berair melepaskan sekresi, pelumasan vagina, seperti ejakulasi yang terjadi pada pria. Selain itu, tubuh juga melepaskan endorfin, hormon di otak yang membuat orang merasa bahagia. Endorfin adalah zat yang secara alami terbentuk dalam tubuh untuk menghilangkan rasa sakit. Hormon ini juga membantu mengatur sistem hormon.

Orgasme bekerja dengan baik untuk meredakan gejala PMS. Orgasme dapat melepaskan stres dan ketegangan yang digerakkan oleh kontraksi otot rahim. Endorfin dilepaskan dapat mengurangi nyeri haid. Sekarang Anda memiliki metode baru untuk menghindari gejala PMS, cobalah dan buktikan sendiri.(intisarionline)


0 Response to " Orgasme, Meringankan Gejala PMS "

Posting Komentar

Entri Populer

Pengalaman Ibu Rita

Saya mengalami hipermenore yang cukup parah. Tiap haid, perdarahannya banyak dan berlangsung lama. Tepatnya antara bulan Januari - Februari 2009, saya mengalami perdarahan haid yang over banyak dan berlangsung selama 1 bulan, sampai-sampai harus masuk RS lantaran anemia. “Hb-ku drop hingga level 6, dan harus menjalani transfusi darah”.

Pada April 2009, saya kembali mengalami hipermenore, perdarahan haidnya sudah berlangsung selama 3 minggu. Saat browsing di internet, saya menemukan website FEMONA Setelah berkonsultasi selanjutnya saya memutuskan untuk mengkonsumsi FEMONA saat itu juga.

Selama minum FEMONA dengan dosis 6 kapsul/hari. Secara bertahap hari demi hari perdarahannya terus berkurang secara signifikan dan akhirnya berhenti total pada hari keempat. Sejak itu saya terus konsumsi FEMONA dengan dosis pemeliharaan kesehatan (2 kapsul/hari), dan hingga saat ini saya tidak pernah mengalami hipermenore lagi. (Rita Marinna,36 th, IT-Application Developer, Jakarta)

Pengalaman Ibu Linda

Tiga tahun lebih siklus menstruasi saya tidak teratur. Haid saya datangnya 3- 4 bulan sekali, bahkan pernah sampai 6 bulan. Saya sudah coba periksa ke dokter, dan hanya haid kalau minum obat dari dokter. Tapi setelah obatnya habis, haid saya kacau lagi. Sampai akhirnya pada 15 Februari 2009, saya mulai konsumsi Femona.

Setelah 13 hari minum Femona secara rutin setiap hari dengan dosis @ 2 kapsul setiap pagi dan sore, akhirnya saya dapat haid lagi. Selama 3 hari pertama haid, darah yang keluar banyak sekali tapi selanjutnya normal. Sejak itu , siklus haid saya normal hingga sekarang. (Linda, 28 th, karyawati, Bandung)

Pengalaman Ibu Dona

Saya sudah 20 tahun mengalami PMS. Setiap menjelang haid, saya selalu mengalami berbagai gangguan seperti perut mual, kepala sakit, badan lemas, pinggang nyeri dan pegal-pegal serta emosi labil. Sudah 20 tahun juga saya mengalami nyeri haid yang cukup parah yang kadang-kadang membuatnya sampai pingsan. Selama itu pula saya lebih banyak mengandalkan obat-obat pereda sakit untuk mengatasi penderitaan akibat berbagai gangguan menstruasi yang dialaminya.

Persis seminggu menjelang haid, saya mulai konsumsi FEMONA dengan dosis 3 x 1 kapsul/hari. Setelah konsumsi FEMONA, hari demi hari saya merasakan perubahan yang signifikan dalam tubuh. Secara bertahap gejala-gejala PMS mereda dan akhirnya hilang. Kemudian saat mulai perdarahan haid, saya meningkatkan dosis konsumsi FEMONA hingga 2 x 2 kapsul /hari. Dan hasilnya adalah nyeri haid parah yang biasa dialami sudah tak terasa lagi. (Ibu Donna, 39 th, wiraswastawati, Medan)